Hari Kelima dan Keenam
Contents
Tidak sesibuk seperti waktu hari raya.
Dua hari ini berjalan dengan cukup biasa. Walaupun tetap saja para aset sinterklas berdatangan membawakan berbagai macam ransum.
Sabtu pagi kami bangun agak siang, setelah lelah seharian beraktivitas kemarin. Aku bangun terlebih dahulu, sepertinya istri masih lelah. Sambil sesekali kubuka pintu kamarnya perlahan, sambil kutengok aktivitas nafasnya dari jauh.
Kubiarkan dia lelap kembali. Sambil aku mulai membersihkan rumah ala kadarnya. Maklum aku masih kalah jauh dari istriku tentang level kemampuan bebersih. Tak lama ada seorang kawan yang membawa bingkisan pagi, tak diduga, isinya sangat menggugah selera.
Memang dasar istriku, tanggap logistik, begitu ada kresek-kresek langsung bangun dia. Akhirnya kami makan gethuk bersama. Masih dengan menjaga jarak. ?
Setelah itu kami lanjutkan bersih-bersih rumah di bagian bawah, merapikan ini itu. Yang saat selesai, kok rasanya ga ada perubahan. ? Tapi kami cukup puas dan lelah. Kutanya istriku mau sarapan apa? Jawabnya, yang seger-seger, masih agak kenyang gegara gethuk.
Baiklah, kubuka kulkas yang penuh sesak bagaikan gua pindul saat liburan. Dan akhirnya terpikir membuat, smoothies. Jujur, istriku sangat menyukai smoothies. Aku pun begitu, namun tanpa yoghurt.
Dengan kemampuan seadanya yang kumiliki, sambil sedikit sulap. Pisang sunpride yang kematangan + beberapa mangga yang sudah kematangan + susu + madu = smoothies ala-ala.
Lanjut beres-beres tak terasa sudah siang, kami menikmati tidur siang, yang jarang terjadi di hari sabtu. Karena biasanya jadwal rutin mengantar bapak, Hemodialisa.
Hari ini aku minta adikku mengantarnya. Ongkosnya mahal, 2 liter kopi starbak. ?
Malam itu istriku kembali menggelar doa bersama virtual, lalu kami menonton mini seri yang sedang hits di @iflixID My Lecturer My Husband. Hingga episode 5. Di akhir episode 5, aku sempat tertidur.
Hari keenam, kami dibangunkan oleh ibu mertua membawakan kue kick, eh maksudnya kue cake, yang sempat membuat istriku bingung. ? Kemudian ada tetangga yang mengantarkan snack pagi.
Kami lanjut bersih-bersih rumah episode bongkar kardus. Tujuannya satu, memilah mana kardus bekas yang sudah tidak terpakai, dan mana yang masih mungkin untuk klaim garansi ataupun dijual lagi.
Istri mengiyakan, syaratnya nanti dibikinin smoothies lagi.
Mampus aku ?
Ta perlu lama, kardus berhasil dipilah, lalu kami istirahat, sambil menikmati smoothies pisang + buah naga. Ternyata aku hebat juga bikin smoothies. ?
Siangnya kami nikmati dengan ngobrol jarak jauh, hingga kami menguap beberapa kali. Hujan lagi.
Saatnya tidur.
Aku bangun sesaat setelah maghrib. Di dekat rumah ada masjid baru, jadi kumandang adzan terdengar jelas. Lalu menyiapkan peralatan untuk doa bersama via @zoom_us
Malam ini masih ada beberapa kawan yang membawakan ransum.
Entah untuk makan malam saat itu, ataupun persediaan esok hari.
Luar biasa.
Aku trenyuh ~
Sudah cukup ngantuk, karena besom aku harus berangkat kerja.
Lho, bukannya masih isolasi mandiri?
Nah, harusnya sih sabtu aku swab pcr di puskesmas, namun ternyata puskesmas sudah memegang data swab antigenku sebelumnya. Karena hasilnya negatif, aku ga perlu swab lagi.
Nah, aku lapor ke unit kerjaku, status dari puskesmas, bahwa disarankan tetap isolasi mandiri, tapi kalau harus keluar rumah, sudah diperbolehkan.
Akhirnya kantor mengatakan aku harus berangkat kerja.
Ya diikuti aja lah, tapi aku meminta disiapkan ruang tersendiri, biar tidak membuat rekan khawatir.
Untung saja istri tidak nampak gejala hingga hari ini.
Besok aku tinggal ngantor sebentar ya.
Semoga besok lebih baik dari hari ini.
Sehat selalu ya kawan-kawan. ~